Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari Tiket.com dan nulisbuku.com #TiketBaliGratis.
“Ah, udah lama ya? Sorry, gue beresin ini itu dulu tadi.”
“Gapapa kok. Biasanya juga gue yang nunggu.”
“Hahaha. Iya juga ya,” kau melayangkan pandangannya ke seluruh ruangan, “wah, bagus juga cafe pilihan lo.”
“Gue udah pesenin lo, double espresso.”
Kau tersenyum lebar sembari mengacungkan jempolnya, “ngerti banget. Lo emang paling bisa diandelin.”
Senyum itu, Putra, yang selalu membuatku siap melakukan apa saja untukmu. Senyum milikku yang tertunda.
“Oke, kita mulai aja, ya? Woi, jangan diem. Gue ga ngerti ini soal harus diapain lagi. Dosen kampret.”
–
Apa saja. Untuk membuatmu menghabiskan waktu sedikit lebih banyak denganku.